Kamis, 12 Juni 2014

someone's story...(touching my heart...)

Diposting oleh Unknown di 14.12.00
 
Kadang kamu harus meninggalkan orang yang kamu sayang.

Bukan karena kamu menyerah,

tapi karena kamu telah lelah berjuang sendiri.



....



Kadang kamu bertemu seseorang yang sangat berarti dalam hidup kamu

hanya untuk menyadari pada akhirnya kamu harus melepaskannya...


Aku dan kenangan bodoh ku

Mataku memandang sayu pada semburat matahari senja yang bersilangan dari arah barat.
Di pikiran ku masih tentang dia orang yang aku sayangi, aku masih duduk menyendiri dalam kamar kecil yang berdebu berteman segelas kopi hangat sambil mengepulkan asap rokok yang nyaris memuntung di sela-sela jemari.

Sesekali, ku hisap dalam – dalam asap rokoknya, lalu menghempaskan nafasku seperti ingin membebaskan beban akan dirinya.ketakutan akan dirinya selalu dekat, bayangannya masih terus melekat,
senyumannya yang masih terus memikat.
                               ..................


 
ada sesosok wajah yang sangat lembut.
Setiap kali aku beranjak tidur,
wajahnya selalu menggangguku untuk memikirkan suaranya,walau terkadang aku mendengar suara seseorang yang lain,
tetapi hanya suaranya yang lembut ini yang berhasil mencapai hatiku.

Beberapa waktu kemudian,
suaranya tiba-tiba hilang dari hatiku dan senyumannya lenyap dari pikiranku,memori tentangnya sirna.

Pada masa itu aku sering bermimpi buruk dan aneh.

Tetapi aku bersyukur,wajah dan senyumannya masih terpantul pada kedua bola mataku.

Dan akhirnya,
seketika aku benar-benar kehilangan wajahnya dan tak menemukan senyumannya.
Semuanya ini seperti impian bodohku tentang cinta yang penuh kepahitan.

Setiap malam kulewati dengan menggigit lidahku dan mencari wajahnya dalam lorong-lorong gelap pembuluh darahku,
merasakan sentuhan bibirnya pada indah desahan nafasku namun tak juga aku temui.

Terkadang seseorang mencintai seseorang lainnya dengan pengorbanan yang sangat besar. Kebanyakan orang mengorbankan kebahagiaannya sendiri untuk sebuah senyuman orang yang dicintainya.
Rupanya hidup untuk orang yang dicintai itu sama dengan siap untuk berduka.
Tetapi bagaimana jika semua yang tadi kusebut di atas, semua yang indah dan yang pahit tentang cinta itu adalah ilusi?

Aku mencintai sebuah kenangan,mencintai sebuah ilusi.

Setiap pagi aku terbangun dari tidur aku selalu berhalusinisi tentang dirinya, aku melihat dia sedang tidur di samping ku.

Semua kesedihan, kepahitan, dan raut murung di wajahku adalah akibat dari cintaku kepada sebuah kenangan indah dalam hati kecilku.
Akhirnya aku hidup hari demi hari dalam kekosongan dan kesedihan, karena aku mencintai seseorang dalam sebuah ilusi, bukan sebuah ilusi dalam satu sosok.

Aku memiliki seseorang yang berdiam dalam hatiku. Entah sejak kapan dia ada,
tetapi aku selalu tahu bahwa dia telah bersamaku sebelum aku mengenalnya.
Kadang ia nampak begitu dekat, kadang begitu jauh.
Setiap malam kutatap langit dan menyampaikan pesan-pesan selamat tidurku padanya.
Kepada bulan, aku menitipkan belaian kasih dan doaku padanya.
Namun,
aku selalu tahu bahwa ia tak pernah mendengar isi hatiku.

Sampai saat ini,
ia belum mengerti.
 
Mungkin,
sekarang ia sedang berada di suatu tempat di sana,
bersama dengan sahabat-sahabatnya,
bersama dengan orang yang di cintainya,pilihan hatinya.
Aku tidak tahu apakah ia sedang tersenyum atau merenung, menangis atau tertawa.
Aku bahkan tidak tahu apa yang menjadi impiannya, apa yang membuatnya memilih tetap hidup.

Ia sama sekali tak pernah menoleh padaku sedikit saja, sekadar mengizinkanku menatap matanya dan membalas senyumannya.
Dalam setiap jalanku, aku hanya bisa memandang bahunya dari belakang, menatap rambutnya bergerai di antara angin. Di matanya hanya kulihat mereka yang ia sayangi, yang berharga.
Cahaya bahagia terpancar dari sana.
Ketika kutemukan sosok diriku dalam matanya, segera kusadari bahwa sosok itu kosong, sosok diriku tak ada sama sekali.

Aku menyampaikan pesan-pesanku lewat dedaunan hijau di pepohonan,
angin yang berdesir di antara ranting-ranting,
dan bintang-bintang malam yang terang.
Tetapi ia tidak mendengarnya.
Tak apalah, aku masih punya waktu untuk itu.
Namun, aku tetap saja berteriak memohon kepada TUHAN. Menghabiskan suara dan tenagaku dalam kesunyian malam.
Sampai aku tertidur, berharap pagi menghapuskan semua ingatan tentang dirinya.
                                                  .................................


Notez :

cerita awalnya,mau searching lagunya pablo"lagu sedih yang saya liat di you tube",eh tidak taunya malah nyasar di blog dia.tertegun siang-siang saat membaca some words from gaspar...

so deep,dalemmm bangettzzzz...

ah ya,

selalu saja tentang rasa yang terpendam...
persis seperti yang saya alamin.

0 komentar:

Posting Komentar

 

tulisan iseng,tulisan kurang kerjaan jha Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos