bag.1
Jenad van persie
Jenad van persie
“aku
suka kamu”,kataku waktu itu.
Entah
karena alasan apa aku suka kamu.bukankah tidak perlu alasan untuk
menyukai seseorang,bukan...?
“tentu
saja harus ada alasannya,ciara.bagaimana bisa kamu bilang suka
kepadaku tanpa sebuah alasan.”
aku
cuman bisa bilang,”aku suka kamu.titik.”
ia
,benar.tanpa alasan yang jelas,pasti membuatmu akan
bertanya-tanya,bukan?
Aku
suka karena memang begitu adanya.aku mulai suka kamu,saat kamu asyik
menggiring bola bundar di lapangan hijau bersama teman-temanmu.kamu
terlihat keren,sungguh.
Aku
mulai suka,sejak postingan di wall mu tentang Manchester United.mulai
suka kamu saat kamu mengenakan kostum kebanggaan tim kesayangan ku
itu...matamu berbinar,sangat indah.aku jatuh cinta.
Oh
Tuhan,Engkau menciptakan satu orang keren untuk aku kagumi.
lagi nyatakan cinta loh ceritanya ni.. |
di
suatu senja yang lumayan rame,wajah ciara tersenyum indah sore itu.
One
message received.
“kita
jadian,ra”
….....
jenad
van persie.
“Hey,papa
kamu keturunan belanda ya?nama kamu keren gitu,nad?”
“hahaha,iya
ra.opa masih ada darah belanda,jadinya ya begini ini,punya cucu keren
seperti saya.”
aihhhh,hahahaha,aku
cuman bisa tertawa senja itu.
emang keren kok,gumamku dalam hati.
emang keren kok,gumamku dalam hati.
Ciara
adrianee
“aku
mau kamu.”
“Di
sinilah cinta mulai menerjemahkan prosa kehidupan ke dalam himne yang
digubah oleh malam, dan dinyanyikan oleh pagi.
Di
sinilah cinta menyingkapkan cadar, dan menerangi lekuk – lekuk
hati, menciptakan puncak kebahagiaan kala suma menyembah Tuhan”
kahlil
gibran.
Puisimu
tersampaikan kok.aku suka.kamu suka sastra juga ternyata.
Sama.
“ciara,aku
sayang kamu.”
“aku
juga sayang kamu.”
“janji?”
“janji.”
*bersambung ket....*
Bag.2
Lalu
bagian keduanya pun sudah di buat,stuck.
Ceritanya
jadi mbolot...
bagian kedua yang saya bikin tanggal 11 august kemaren, iya begitu....
“ciara,saya
mau ke rumah.kamu di rumah kan,sekarang?”,tanya jenad di telpon
setelah berkali-kali saya lupa sama janji kita.
“maaf
sayaang,saya....
tut!
Tut! Tut!
Arrgghhh,siaallll.
Tuh
kaaaaaannnnnn!jenad marah lagi,
lagi-lagi
marah.
maaf
nad,saya lupa.
“egois
kamu,ra.sayang tidak sama saya,,,?”
…......
Ah,sepertinya
saya harus membuat nada pengingat di telpon selular,supaya tidak lupa
lagi kalo sudah buat janji.......sabtu depan,ok?
ok.
….......
…...........
*
* *
Sepi
ini hilang,saat berada bersama mu
saya
sayang kamu,jenad.bahkan jauh sebelum saya mengenalmu.
tapi....,
rasa
sayang ini mulai meragu,haruskah membuat mereka
terluka nanti,saat kamu memilih untuk bersama saya...
saya
sangat ingin dengan mu,sungguh.
Kamu
yang paling bersinar di antara yang paling bersinar di sana.
Senja
di sini,tak lagi damai seperti yang saya rasa saat masih dengan mu.
“putus!”
“...kalo
memang itu yang terbaik untuk kita...”
rasanya
sakit,saat harus kehilangan mu dengan cara seperti ini.
Tuhan,
titipkan
salam permintaan maaf saya kepadanya...
saya
tau kok saya salah.
Tapi
rasa sayang saya ke dia beneran Tuhan,tidak pake bohong.
Salah
karena ke egoisan saya yang ingin memiliki dia sepenuhnya,tanpa dia
harus memilih ikut jalanMu...
*lanjut
ke bagian 3 nya nanti saja *
0 komentar:
Posting Komentar